Sastrawan

Social Like Button Sticky Melayang

Get widget

Sepatu Baru Sahabatku



SEPATU BARU SAHABATKU
KARYA : BUNGA FEBRIANA NURWIYANTI

Siang ini langit mendung. Seusai sholat zhuhur berjama’ah di masjid Al-Ikhlas, Dedi berlari cepat menuju lapangan sepakbola yang berada di tengah kota. setiap hari minggu Dedi mengikuti latihan sepakbola, hari ini latihan dimulai lebih awal karena minggu depan akan ada perlombaan sepakbola tingkat kota. Lapangan masih sepi ketika Dedi datang, baru ada satu anak yang terlihat. Dedi tersenyum dari kejauhan melihat anak itu. Angga, anak yang saat ini sedang asyik membaca Al-Quran di bawah pohon pinggir lapangan. Angga adalah sahabat Dedi, mereka bersahabat sejak awal mengikuti tim sepakbola Buyching United.
“Assalamu’alaikum, sahabatku dunia akhirat..” sapa Dedi
“Amin..” kata Dedi dan Angga bersamaan
“Wa’alaikumsalam.. Tumben jam segini kamu sudah datang ded, rumah kamu kan jauh dari sini. Sudah sholat?” kata Angga
“Sudah tadi di masjid. Hari ini aku semangat larinya, haha” kata Dedi kemudian tertawa
“Kalau udah sholat sekarang tolong dektein aku hafalan Al-Quran ya. kurang dua surah lagi aku lengkap hafal jus 30” kata Angga
“Dan harus hafal sebelum perlombaan agar mendapat hadiah sepatu baru dari papa kamu. Iya kan.” kata Dedi
“Kamu tau sendiri, sepatuku sudah banyak jahitannya karena sobek, sepatuku bahkan lebih jelek dari sepatumu”
“Aku tahu, tapi jangan kamu jadikan hadiah sepatu baru sebagai alasan serta tujuan kamu dalam menghafal Al-Quran. Kamu juga harus bersabar dan bersyukur atas sepatu yang kamu miliki sekarang” pesan Dedi
“Siap kawan!! Hadiah sepatu baru untuk semangatku saja. Niatku menghafal Al-Quran karena Allah SWT, selebihnya aku ingin memberikan mahkota kepada kedua orangtua ku kelak di akhirat nanti.” jawab Angga
“Amin.. semoga kamu berhasil atas tujuanmu kawan” kata Dedi
“Oke, sekarang lanjut hafalan. Kamu dektein ya Ded! Surat Al-Hajr dan surat Al-Buruj, surat yang paling sulit aku hafalin..” kata Angga
Dedi dan Angga pun menghafal Al-Quran bersama sembari menunggu teman-temannya datang untuk latihan dilapangan. Akhirnya Satu per satu teman satu tim pun sudah datang, pelatih juga sudah datang. Dedi dan Angga berhenti belajar menghafal Al-Quran untuk mengikuti latihan sepakbola siang ini. Setelah mereka selesai latihan, Dedi dan Angga duduk di pinggir lapangan menunggu ayah mereka datamg menjemput. Dedi melihat sepatunya yang sekarang jadi sobek.
“lihat sepatuku ,Ngga. Sekarang jadi lebih jelek dari sepatumu. Haha” kata Dedi kemudian tertawa.
“hahaha.. itu karena kamu terlalu bersemangat tadi latihannya” kata Angga
“Semangat itu perlu, hahaha. Nanti akan aku perbaiki sepatuku untuk perlombaan minggu depan”kata Dedi
“kamu yakin? Kulihat sepatumu sudah sangat parah.” Kata Angga
“Yakin. Lagipula tabunganku juga belum cukup untuk membeli sepatu baru. Untuk saat ini aku hanya perlu bersabar dan bersyukur tanpa tapi” kata Dedi kemudian tersenyum
            Ayah Dedi pun datang menjemput dedi dengan menaiki sepeda motor, Dedi kemudian pamit pulang duluan. Angga menatap kepergian sahabatnya hingga hilang ditikungan jalan. Anggan melamun sampai tidak tahu kalau ayahnya sudah datang menjemputnya.
                                                                    * * * * *
Seminggu belalu dengan cepat, pagi ini perlombaan akan dilaksanakan. Gor lapangan pertandingan ramai penonton, Dedi masih berkeliling mencari Angga. Dedi kemudian melihat Angga berlari kearahnya. Angga berhenti tepat didepan Dedi. Dedi melihat sepatu yang Angga pakai, ternyata masih sepatu jeleknya yang dulu. Angga juga melihat sepatu yang Dedi pakai, masih sepatu Dedi yang rusak dulu namun sudah diperbaiki alakadarnya.
“Kamu nggak selesai hafalan ,Ngga? Payah..” ejek Dedi. Angga hanya tersenyum. Dedi mengambil sesuatu dari dalam tasnya. “Ini sepatu buat kamu, hadiah untuk perjuanganmu menghafal Al-Qur’an walaupun kamu masih belum selesai menghafalnya”
“Woow.. Sepatu. Aku terima hadiahnya ya. Makasih kawan terbaikku. Mm.. Tapi aku sudah selesai hafalan jus 30 nya. Karena kamu sudah bantu aku hafalan sampai aku berhasil, aku juga punya hadiah buat kamu.” Kata Angga
Angga kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya kemudian memberikannya kepada Dedi.
“Woow.. Sepatu juga. Kamu serius ini buat aku? Ini lebih bagus dari sepatu yang aku berikan ke kamu ,Ngga” kata Dedi saat menerima sepatu dari Angga.
“Sepatu dari kamu yang lebih bagus ,Ded. Dan akan menjadi sepatu yang paling bagus yang pernah aku miliki” Kata Angga
“Baiklah. Kita harus semangat untuk pertandingan tim kita hari ini. Untuk sepatu baru kita jangan lupa bersabar dan bersyukur tanpa tapi.” Kata Dedi
“Alhamdulillah..” ucap Dedi dan Angga bersamaan.
Dedi dan Angga melepas sepatu lama kemudian menggunakan sepatu baru mereka. Dedi dan Angga berlari bersama menuju Gor untuk memenangkan perlombaan. ☺️





``SELESAI``